eu68888


Jumat, 02 April 2010

MOTOR STATER

Funsi dan Prinsip dasar system stater

2.1.a Fungsi motor stater
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
- Tekanan kompresi
- Gesekan pada semua bagian yang bergerak
- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.
2.1.b. Prinsip dasar motor stater
Pada kumparan yang dialiri arus listrik , maka pada inti kumparan itu akan timbul medan magnet. Motor stater terdiri dari kumparan jangkar ( armature coil) yang ujungnya terdapat komutator , kumparan medan ( field coil ) yang terdapat inti besi yang mampu berubah menjadi magnet karena pengaruh aliran listrik yang diberikan.
Field coil dan armature coil dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan arus baterai melalui komutator, maka pada armature coil akan berubah menjadi magnet dan pada field coil juga akan berubah menjadi magnet . Magnet dari inti kumparan tersebut sama , makaakan saling menolak . Hal ini akan dapat menghsilkan putaran pada armature coil . Armature coil tersusun dari beberaapa kumparan , maka putran yang dihasilkan akan menjadi besar,. Dengan demikian kemampuan putar dan tingginya tingginya putaran motor stater ditentukan oleh beberapa factor meliputi :

- Besarnya gaya magnet pada field coil.
- Besar arus listrik yang mengalir pada kumparan .
- Banyaknya kumparan pada armature coil .
Untuk menghaasilkan putaran yang tinggi sekarang banyak dikembangkan motor stater dengan empat buah sikat arang yang dihubungkan ke armature coil dari number arus yaitu dua sikat positif dan dua sikat negatif.
2.2. Komponen motor stater
Motor stater terdiri dari beberapa komponen meliputi :
2.a. Yoke core dan Pole core
Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core yang dibuat dari besi / logam bebrbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah armature. Sedangkan pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan merupakan medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Pada umumnya setiap stater mempunyai 4 buah pole core yang diikatkan pada yoke dengan di sekrup.
2. b. Field Coil
Berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada stater. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil, agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil.
2. c. Armature Coil
Tersusun dari armature core, armature shaft, komutator, armature coil dan bagian lainnya. Pada armature coil ini akan dapat mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah menjadi energi gerak putar pada poros armature.
d. Gigi Pinion dan Over Running Clutch
Berfungsi sebagai penghubung putaran poros armature dengan gigi fly wheel sehingga putran armature shaft dapat dipndahkan ke poros engkol sehingga mesin dapat melakukan langkah kerja .
Overunning clutch berfungsi untuk mencegah terjadinya putaran yang berlebihan pada motor stater. Karen putarn mesin setelah hidup akanmelebihi putaran motor stater .
2. e. Driver lever
Berfungsi untuk mendorong gigi pinion kearah gigi fly wheel agar dapat berkaitan dan juga menarik gigi pinion untuk terlepas dari fly wheel.l
2. f .Sikat-sikat
Motor stater biasanya dilengakpi dengan 4 buah sikat , dua buah di ikatkan pada pemegang yang diisulator dan disambungkan dengan armature coil melalui comutator . Sedangkan yang dua sikat diikat pada pemegang yang dihubungkan dengan masa bodi motor stater.
2.g. Magnetic Switch
Magnetic switch merupakan komponen motor stater yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari baterai ke motor stater dengan kemagnetan. Magnetic switch terdiri dari solenoid, inti magnet,plunger, pegas pengembali, kontak plat dan terminal .
Selenoid terdiri dari dua kumparan yaitu, kumparan yang berfungsi sebagai penarik (pull in coil) dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan (hold in coil). Dan kedua kumparan ini akan menggerakkan plunger sehingga kontak plat akan menghubungkan antara terminal 30 dengan terminal C, serta menarik drive lever sehingga menghubungkan gigi pinion dengan fly whell. Pada solenoid terdapat 3 terminal, meliputi terminal 50, terminal 30, dan terminal C.
2.3. Cara Kerja Motor Stater
a. Pada saat kunci kontak posisi On / ST.
Maka arus battery mengalir melalui hold in coil ke massa, dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.
Dari kejadian ini kontak plat (plunger) akan bergerak ke arah menutup main switch sehingga drive lever bergeraek menggeser stater clutch (gigi pinion) ke arah posisi berkaitan dengan ring gear (fly whell).
Battery  Terminal 50  Hold in coil  Massa
Battery  Terminal 50  Pull in coil  Field coil  Armature  Massa
b. Pada saat giigi pinion berkaitan penuh (terminal 30 dan terminal C berhubungan)
Pada saat solenoid timbul gaya magnet dan plunger bergerak sehingga kontak plat menghubungkan terminal 30 dengan terminal C motor stater maka terjadi aliran arus dari battery  terminal 30  solenoid  kontak plat  terminal C motor stater. Pada kumparan pull in coil kemagnetannya hilang karena massa pull in coil dirangkai dengan terminal C motor stater, sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi beda potensial sehingga pull in coil tidak bekerja, sedang pada hold in coil masih terjadi kemagnetan yang berfungsi untuk mempertahankan posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat berhubungan dengan terminal C dengan terminal 30, sehingga motor stater tetap mendapat arus dan terjadinya putaran pada motor stater.

c. Pada saat stater switch Off
Sesudah stater switch ke posisi off ,dan main switch dalam keadaan belum membuka ,maka aliran arusnya sebagai berikut
Baterai  teminal 30  majn switch  terminal C
Field  armature  massa
Oleh Karena stater switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dar terminal C , sehingga aliran arus menjadi:
Baterai  terminal 30  main switch  teminal C 
Pull incoil  Hold in coil  massa
Karen arus pullin coil dan hold in coil berlawanan maka gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan seshingga keduanya saling menghapuskan , hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan kontak plat keposisi semula.dengan demikian drive lever menarik stater clutch dan gigi pinion terlepas dari perkaitan fly whell.
2.4. Identifikasi dan gangguan pada system stater.
a. Pada saat kunci kontak diputar keposisi STAR motor stater tidak bekerja .
Gigi pinion tidak bergerak keluar dan motor stater tidak bekerja.
Lakukan tes pada kendaraan
Gangguan semacam ini biasanyaterdapat pada kelistrikan yang berhubungan dengan terminal 50, atau pada motor stater.
Periksa tegangan baterai - Lakukan pengisian atau pemgantian baterai
Terlalu rendah
Periksamtegangan terminal 50 - Periksa sirkuit kunci kontak dan bagian yang rusak
Terlalu rendah
Tes kemampuan motor stater  Perbaiki motor stater
Tidak baik
b. Kunci kontak diputar posisi STAR ,menyebabkan gigi pinion bergerak
Kelluar dengan suara KLIk ,tetepi motor stater tetap diam atau tidak bergerak.Permaslahan seperti ini biasanya terdapat pada motor stater
Mesin itu sendiri atau sampai pada system kelistrikan sampai keterminal 30 .
Periksa tahanan putaran mesin  Perbaiki
Baik Terlalu tinggi
Lakukan pemeriksaan pada kendaraan
Periksa tegangan terminal baterai  Lakukan pengisian atau ganti baru
Baik Terlalu rendah
Periksa tegangan terminal 30  Periksa kabel stater dan perbaiki atau ganti baru
Terlalu rendah
Lakukan tes kemampuan motor stater  Perbaiki motro stater
c. Bila kunci kontak diputar keposisi STAR, gigi pinion akan bergerak keluar massuk berulang – ulang .Maslah ini biasanya disebabkan tegangan pada terminal 50 tidak cukup , atau kerusakan pada motor stater .


Lakukan test pada kendaraan
1. Periksa tegangan terminal baterai
3. Test kemampuan motor stater
2. Periksa tegangan terminal 50
Lakukan pengisian atau ganti baterai
Periksa sirkuit kunci kontak dan perbaiki atau ganti bagian-bagian yang rusak
Perbaiki motor stater

d. Motor staater terus bekerja meskipun kunci kontak telah dkembalikan ke posisi ON dari START . Masalah ini biasnya sumbernya terdapat pada kunci kontak atau relay stater.
2.5. Membongkar dan memperbaiki motor stater
Langkah pembongkaran dan perbaikan pada motor stater dapat dilakukan dengan mullai membuka bagian berikut :
a. Lepaskan terminal C magnetic switch
b. Lepaskan magnetic switch dan plunger dengan drive lever.
c. Lepaskan end frame
 Lepaskan sekrup dan bearing cover
 Dengan menggunakan feeler gauge , periksa celah dorong armature shaft antara lock plate dengan end frame.
 Lepaskan brush dan brush holder dengan tang lancip.
 Celah dorong : 0,05 -0,06 mm .
 Pastikan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit.

d. Lepaskan armature shaft beserta over running clutch dari drive housing dan yoke.
e. Lepaskan stater clutch
- Dengan mengunakan obeng ,dorong stop collar masuk ( mengarah kedalam)
- Dengan menggunakan obeng , lepaskan snap ring.
- Lepaskan stop collar dari armature.

A. Pemeriksaan armature coil
-Ground tes ( pengetesan hubungan kemasa / bodi )
Dengan mengunakan alat pengetes armature atau circuit breker twster, periksa komutator dan inti coil armature .jika ada hubungan dengan massa bodi harus diganti.
- Pengetesa hubungan singkat
Lletakan armature diatas tester ( glower) lalu letakan mata gergaji pada inti armature sementara armature di putar .Jika mata gergaji tertarik atau bergetar , berarti ada hubungan singkat .
- Pengetesan sirkuit terbuka
Dengan menggunakan alat pengetes armature atau circuit tester ,periksa periksa hubungan antara segmen . Jika tidak ada hubungan pada segala titik ,berartiuterdapat kebocoran .

B.Pemeriksaan komutator
- Periksa permukaan yang kotor atau terbakar .
Perbaikan dengan menggunakan amplas atau bubut bila perlu.
- Periksa kedalam mika
Kedalaman mikla : STD : 0,45 – 0,75 mm
Limit : 0,2 mm
- Jika kedalaman mika kurang dari limit , perbaiki dengan mata gergaji.
Haluskan pinggirnya menggunakan mata gergaji.
Gunakan kertas amplas # 400 untuk memmbersihkan serpihan bram.
- Peiksa kelonjongan ,perbaiki dengan di bubut bila melebihi limit
Limit : 0,005 mm

- Periksa diameter komutator, jika dibawah limit armature harus dig anti.
STD : 30 mm
Limit :28 mm

C. Pemeriksaan coil medan
- Pengetesan kebocoran .
Periksa hubungan antara kabeltimah dan coil medan . Jika tidak ada hubungan berarti terdapat kebocoran pada coil medan dan coil harus dig anti.
- Ground test.
- Periksa hubungan antar ujung coil medan dengan bodi . jika ada hubungan maka coil medan harus diperbaiki atau diganti.

- Pemegang sikat.
Periksa insulator antara pemegang sikat negative (-) dan positif (-). Pemegang sikat harus diperbaiki atau diganti jika ada hubungan.

- Sikat
Ukur panjang sikat dang anti jika dibawah lmit.
Panjang sikat STD : 13,5 mm
Limit : 9 mm

- Ukur beban pegas sikat dengan pull scala jika dibawah standar harus diganti
Beban : 1,5 – 2,0 kg

i. Peemeriksaan magnetic switch - Tekan plunger lalau dilepas , Plunger harus berputar balik dengan segera
setelah dilepaskan keposisi semula.

- Periksa kebocoran pull in coil .
Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan terminal C.

- Pengetsan kebocoran hold in cooil .
- Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan bodi switch.
2. 6. Pengetesan kemampuan kerja motor stater .
Jepitlah motor stater pada ragum untukmencegah hal-hal yang tidak di
Inginkan.
a. Hubungkan stater pada baterai seperti pada gambar.
Bagian positif (+) : (+) Baterai --- ( +) Ammeter +
(-) Ammeter - Terminal 30
Bagian negative (-) : (-) Baterai - Bodo stater

b.Hubungkan terminal 50 . Jika stater berputar dengan halus dengan meloncat keluar serta mempergunakan arus kuaranng dari spesifikasi berarti dalam keadaan baik.
Arus spesikasi : 0,6 kw kurang dari 55 A pada 11 V
0,8 kw kurang dari 50 A pada 11 V
c. Pengetesan switch mgnet . - Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik.
- Lepaskan terminal C
- Pull in tes
Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian negative :
(-) Baterai  bodi stater dan terminal C
Bagian positif : (+) Baterai  terminal 50
Jika pinion menonjol , pull dalam keadaan baik.

- Hold in test .
Lepaskan terminal C . Pinion harus masih dalam keadaan menonjol.

- Tes kembalinya gigi pinion
Lepaskan kabel negative dari switch bodi dan periksa bahwa gigi pinion dapat tertarik masuk .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar